Rabu, 07 Desember 2016

KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN GAYA GESEKAN

Gaya adalah tarikan atau dorongan yang menyebabkan benda berpindah. Kita dikatakan melakukan gaya terhadap suatu benda jika menyebabkan benda berpindah. Ada bermacam – macam gaya, diantaranya adalah gaya gesekan.
Gaya gesekan adalah hambatan yang terjadi ketika dua permukaan benda saling bersentuhan. Contoh gaya gesek adalah ketika seorang siswa menghapus papan tulis, ibu sedang mengepel lantai dan sebagainya.




Berikut ini adalah keuntungan dan kerugian gaya gesek terhadap dua benda yang saling bersentuntuhan.

 KEUNTUNGAN GAYA GESEKAN :

1. Membantu benda bergerak tanpa tergelincir.
Contohnya ketika berjalan antara kaki atau sepatu kita dengan lantai harus ada gesekan. Jika  tidak ada gaya gesek kita tidak bisa berjalan karena selalu tergelincir.

2. Untuk menghentikan benda yang sedang bergerak
Contoh ketika kita mengerem sepeda, rem pada sepeda mencekram pelek agar roda sepeda berhenti berputar. Cengkraman rem itu memberi gaya gesek pada pelek.Antara ban dan jalanan juga terjadi gaya gesek jadi sepeda akan berhenti.

3. Menahan benda agar tidak bergeser
Gaya gesek mampu menahan benda agar tak bergeser. Barang – barang yang ada di rumah kita juga menggunakan gaya gesek, jika tidak ada gaya gesek barang barang itu akan bergeser.

KERUGIAN GAYA GESEKAN :

1. Menghambat Gerakan
Benda yang bergerak selalu ditahan gaya gesekan. Akibat gaya gesekan tersebut  maka  gerakan benda menjadi terhambat.

2. Mengikis permukaan benda yang bergesekan
 Dua buah benda yang selalu saling bergesekan maka permukaannya lama - kelamaan akan terkikis (aus). Jadi ausnya sebuah benda dapat disebabkan karena sering bergesekan.

3. Memboroskan energi untuk mengatasi gaya gesekan
Agar benda bisa bergerak harus melawan gaya gesekan dan harus ada gaya tambahan . misalnya dengan dorongan  atau tarikan yang lebih kuat sehingga benda bergerak atau berpindah. Dengan adanya gaya tambahan tersebut berarti telah memboroskan energi.

sumber: 
gift: animatedimages
asagenerasiku-blogspot


Rabu, 02 November 2016

KERJA ILMIAH, SIKAP ILMIAH, KETERAMPILAN PROSES DAN METODE ILMIAH

KERJA ILMIAH merupakan suatu rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh orang yang memiliki sikap ilmiah, dengan menggunakan pendekatan keterampilan proses dan melalui langkah-langkah ilmiah.

SIKAP ILMIAH merupakan sikap yang harus ada pada diri seorang ilmuwan atau akademisi ketika menghadapi persoalan-persoalan ilmiah. Sikap ilmiah diantaranya :
1.   Peka dan kritis terhadap fenomena atau kejadian di alam.
2.   Tidak percaya pada takhayul, yang kebenarannya tidak bisa dibuktikan.
3.   Memiliki rasa ingin tahu yang tinggi.
4.   Memiliki minat yang besar untuk menghsilkan produk sains.
5.   Berpikir logis, terbuka, serta mau menerima kirtik dan pendapat orang lain.
6.   Jujur dan objektif terhadap hasil penelitian yang dilakukan.
7.   Teliti, tekun, dan tidak mudah putus asa.
8.   Optimis dalam keberhasilan penelitian.
9.   Hormat terhadap orang lain maupun peneliti lain.
10.  Menghargai hasil penelitian dan penemuan orang lain.

PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES (inquiry approach) adalah suatu cara yang diterapkan pada siswa agar dapat menemukan sendiri fakta dan konsep ilmiah dengan melibatkan secara maksimal seluruh kemampuannya.

KETERAMPILAN PROSES adalah keterampilan yang diperoleh dari latihan kemampuan-kemampuan mental, fisik dan sosial yang mendasar sebagai penggerak kemampuan-kemampuan yang lebih tinggi. Kemampuan-kemampuan mendasar yang telah dikembangkan dan telah terlatih lama-kelamaan akan menjadi suatu keterampilan.

Keterampilan proses antara lain :
1.   Klasifikasi (pengelompokkan) objek.
Objek dikelompokkan berdasarkan kriteria yang ditentukan dan bertujuan untuk menyederhanakan objek sehingga mempermudah penelitian.
2.   Mengajukan pertanyaan.
Pertanyaan bisa menjadi rumusan masalah. Kemudian pertanyaan itu dijawab dengan melakukan penelitian.
3.   Melakukan pengamatan (observasi).
Kegiatan ini dilakukan untuk memperoleh data atau informasi yang berhubungan dengan menggunakan panca indra maupun dengan bantuan alat. Data yang didapat dari pengamatan dapat berupa data kualitatif dan data kuantitatif. Perbedaan Data Kualitatif dengan Data Kuantitatif :

Data Kualitatif
Data Kuantitatif
Tidak dapat dinyatakan dengan angka
Dapat dinyatakan dengan angka
Pengamatan dengan panca indra
Dapat diukur dengan alat ukur
Disajikan dalam bentuk table, uraian, kalimat, skema, dan gambar
Disajikan dalam bentuk table angka dan grafik
Opini, tidak pasti
Fakta
Contoh : Cantik, gemuk, bagus, jelek,dll
Contoh : Suhu 25˚, beratnya 60 kg, panjangnya 15 cm, dll.

4.   Menyajikan data
Data hasil pengamtan disajikan secara ringkas dan sistematis.

5.   Menafsirkan data
Bertujuan untuk memberikan arti atau makna pada data hasil pengamatan. Dalam menafsirkan dibutuhkan dasar teori yang sudah ada.

6.   Memprediksi dan memprakirakan data
Memprediksi adalah kegiatan membuat dugaan berdasarkan logika.
Memprakirakan data adalah membuat dugaan mengenai suatu kejadian yang tidak diketahui berdasarkan data yang ada. Prakiraan ada dua, yaitu prakiraan intrapolasi dan prakiraan ekstrapolasi.
Prakiraan intrapolasi adalah kegiatan membuat dugaan terhadap kejadian yang sudah pernah terjadi, tetapi tidak diketahui.
Prakiraan ekstrapolasi adalah kegiatan membuat dugaan terhadap kejadian yang belum terjadi dan kemungkinan akan terjadi.

7.   Mengidentifikasi variable dalam percobaan.
Variabel merupakan factor penentu atau factor yang berpengaruh, variable dapat berubah maupun diubah. Berdasarkan sifatnya variable dibedakan menjadi 3 yaitu :
a.    Variabel fisika, contohnya suhu, kelembapan, tekanan udara, cahaya matahari, radiasi, angina, dan gravitasi bumi.
b.    Variabel kimia, contohnya kadar oksigen, air, karbondioksida, garam mineral, pH, dan nutrisi.
c.    Variabel biologi, contohnya organisme parasite, predator, organisme lain dalam hubungan rantai makanan, siklus hidup, kemampuan bereproduksi, dan daya tahan tubuh.

Dalam percobaan variable dapat dibedakan menjadi :
a.    Variabel bebas (variable manipulasi) adalah perlakuan yang berbeda-beda dalam percobaan. Variabel bebas sengaja dibuat untuk mengetahui pengaruh variable bebas terhadap variable terikat.
b.    Variabel terikat (variable respons) adalah hasil dari perlakuan yang berbeda-beda dalam percobaan.
c.    Variabel control (variable terkendali) adalah perlakuan yang sama pada semua percobaan. Variabel kontrol digunakan sebagai pembanding dan tidak diteliti.
d.    Variabel pengganggu adalah variable yang tidak dikehendaki, tetapi datap mempengaruhi hasil percobaan. Variable pengganggu harus dihindari agar hasil percobaan sesuai dengan yang diharapkan.

METODE ILMIAH merupakan suatu cara yang sistemais untuk memecahkan masalah.

Langkah-langkah dalam metode ilmiah adalah :
1.   Menemukan dan merumuskan masalah.
2.   Mengumpulkan informasi (data-data).
3.   Menyusun hipotesis (dugaan sementara).
4.   Melakukan percobaan.
5.   Analisis Data.
6.   Membuat kesimpulan.
7.   Publikasi.

1.   Menemukan dan Merumuskan Masalah
Langkah yang paling awal dalam metode ilmiah adalah menemukan masalah. Agar dapat menemukan masalah yang menarik, dibutuhkan kepekaan seseorang terhadap lingkungannya.
Rumusan masalah disajikan dalan bentuk kalimat tanya, ringkas, jelas, dan bermakna.

2.   Mengumpulkan Informasi (Data-data Pendukung)
Informasi dan data-data yang berhubungan dengan objek penelitian dapat ditemukan melalui studi kepustakaan, observasi, wawancara para ahli, maupun didapat dari media. Bila informasi dan data-data pendukung sudah dirasakan cukup, selanjutnya dijadikan sebagai landasan teori atau kerangka berpikir.

3.   Menyusun Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap suatu masalah. Hipotesis disusun berdasarkan landasan teori atau kerangka berpikir yang suda disusun. Kebenaran hipotesis dapat diuji melalui percobaan atau eksperimen. Hipotesis dibedakan menjadi :
a.   Hipotesis nol (H0) adalah dugaan sementara yang tidak benar. Maksudnya dalam eksperimen tidak terbukti adanya pengaruh variable bebas terhadap variable terikat.
b.   Hipotesis kerja (H1) adalah dugaan sementara yang terbukti. Maksudnya bahwa ada pengaruh variable bebas terhadap variable terikat.

4.   Percobaan
Kegiatan yang dilakukan untuk menguji hipotesis. Dibagi menjadi dua tahap.
a.   Tahap persiapan percobaan
Merancang model percobaan. Yaitu dengan menentukan alat dan bahan, menyusun cara kerja, penjabaran variable, menentukan waktu perccobaan, dan menguji model percobaan. Pengujian model percobaan digunakan untuk menghindari kegagalan pada percobaan yang sesungguhnya.

b.   Tahap perlakuan percobaan
Dalam percobaan ada dua kelompok, yaitu kelompok yang tidak diberikan perlakuan (kelompok kontrol) dan kelompok yang diberi perlakuan (kelompok eksperimen). Pengamatan dan pencatatan data hasil percobaan dilakukan seteliti mungkin agar diperoleh data yang akurat. Untuk mendapatkan hasil yang sahih (dapat dipercaya kebenarannya) percobaan dilakukan beberapa kali. Data hasil percobaan final adalah rata-rata dari hasil pengulangan percobaan.

5.   Analisis Data
Data yang sudah didapat melalui percobaan dianalisis. Analisis data yang berupa data kuantitatif memerlukan perhitungan statistic. Hasil analisis data kuantitatif maupun kualitatif digunakan untuk menjawab hipotesis dan sebagai dasar menyusun kesimpulan.

6.   Membuat Kesimpulan
Kesimpulan merupakan jawaban rumusan masalah dan pembuktian kebenaran hipotesis. Dalam kesimpulan, hipotesis bisa diterima atau ditolak.

7.   Publikasi
Hasil penelitian dapat dipublikasikan lewat laporan penelitian maupun melalui forum diskusi dan seminar. Teknik dan Prosedur Penelitian dalam bentuk makalah.



Selasa, 20 September 2016

JENIS - JENIS MAJAS

Sebelum membahas lebih dalam, kita perlu ketahui Majas pada dasarnya terdiri 
atas:
1). Majas Perbandingan;
2). Majas Pertentangan;
3). Majas Sindiran;
4). Majas Penegasan.

A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Ditinjau dari cara pengambilan perbandingannya, Majas Perbandingan dibagi menjadi:

1) Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana.
Contoh :
a) Semangatnya keras bagaikan baja.
b) Mukanya pucat bagai mayat.
c) Wajahnya kuning bersinar bagai bulan purnama

2) Metafora
Metafora adalah majas yang mengungkapkan ungkapan secara langsung berupa perbandingan analogis.
Me•ta•fo•ra /métafora/ : Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang punggung negara
Contoh:
a)      Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
b)      Raja siang keluar dari ufuk timur
c)      Jonathan adalah bintang kelas dunia.
d)      Harta karunku (sangat berharga)
e)      Dia dianggap anak emas majikannya.
f)       Perpustakaan adalah gudang ilmu.

3) Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
a) Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
b) Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
c) Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan tersebut.

4) Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing, yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.

5) Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
a)   Ia terkenal sebagai buaya darat.
b)   Rumah itu hangus dilalap si jago merah.
c)   Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
d)   Melati, lambang kesucian
e)   Teratai, lambang pengabdian

6) Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
a) Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
b) Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
c) Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)

7) Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk berikut.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
    Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
    Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.

8. Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak", bagai".
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk cinta berkorban apa saja.

B. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada pembaca atau pendengar”. Jenis-jenis Majas Pertentangan dibedakan menjadi berikut.

1) Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berlawanan artinya.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.

2) Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan fakta yang ada.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.

3) Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.

4) Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya ini?

C. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas sindirian dibagi menjadi:

1) Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud menyindir.
Contoh:
a) Ini baru siswa teladan, setiap hari pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu sampai tidak dapat dibaca.

2) Sinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang terpelajar sepertimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu itu.

3) Sarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!


D. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas penegasan terdiri atas tujuh bentuk berikut.

1) Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan maksud menegaskan arti suatu kata.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.

2) Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita sambut putra bangsa.

3) Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Contoh:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban

4) Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
a) Bukan, bukan, bukan itu maksudku. Aku hanya ingin bertukar pikiran saja.
b) Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara.

5) Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut dan makin lama makin meningkat.
Contoh:
a) Semua orang dari anak-anak, remaja, hingga orang tua ikut antri minyak.
b) Ketua Rt, Rw, kepala desa, gubernur, bahkan presiden sekalipun tak berhak mencampuri urusan pribadi seseorang.

6) Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal berturut-turut yang makin lama menurun.
a) Kepala sekolah, guru, dan siswa juga hadir dalam acara syukuran itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke -62.

7) Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?


Senin, 19 September 2016

LISTRIK STATIS


Listrik dibedakan menjadi 2: listrik statis dan listrik dinamis
Muatan Listrik
Cara menimbulkan benda bermuatan listrik dengan 3 cara:
a.    Digosok
b.    Disentuh
c.    Diinduksi
Muatan elektron berpindah dari 1 benda ke benda lain, sehingga benda yang menerima elektron akan bermuatan listrik.
Sifat Muatan Listrik:
a.    Menarik benda-benda yang ringan
b.    Ada dua jenis muatan listrik, yaitu muatan positif (proton + neutron)  dan muatan negatif (elektron)
c.    Muatan sejenis akan tolak-menolak, dan muatan tak sejenis akan tarik menarik (besar gaya tarik menarik tersebut dinyatakan dalam HUKUM COULOMB
Bunyi Hukum Coulomb:
Besarnya gaya tarik menarik atau gaya tolak-menolak antara 2 benda yang bermuatan listrik sebanding dengan besarnya muatan masing-masing benda, berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara kedua benda dan dipengaruhi oleh antar zat atau mendiumnya.
RUMUS:
F = K Q1 Q2  / r2

F = gaya tarik menarik atau gaya tolak menolak (Newton)
Q = muatan benda itu (Coulomb)
r = jarak antara kedua benda (meter)
K = konstanta (tetapan pembanding 9 x 109)

Medan Listrik
Kuat medan listrik adalah Besar gaya yang dialami oleh muatan +1 coulomb pada sebuah titik di dalam medan listrik

RUMUS:
E = K Q / r2     è        E = F/ Q

E = kuat medan (N/C)
Q = muatan (C)
r = jarak muatan uji ke muatan tertentu (m)

Contoh soal:
1.  Dua buah benda masing-masing muatannya +5 x 10-6 C dan +2 x 10-6 C, terletak pada jarak 2 cm. Jika K = 9 x 109 N m2/C2 maka besar gaya tolak kedua muatan tersebut...

2.  Sebuah muatan listrik besarnya 2 mC diletakkan disuatu titik mengalami gaya listrik yang besarnya 9x10-3N. Maka medan listrik di titik tersebut...

BAKTERI MENGUNTUNGKAN DAN MERUGIKAN

Bakteri Menguntungkan dan Merugikan
Bakteri menguntungkan (Bakteri Eubacteria)
No.
Nama Bakteri
Peranan/ Fungsi
1
Acetobacter
Berperan untuk mengubah alkohol menjadi asam cuka
2
Acetobacter xylinum
pembuatan nata de coco
3
Azetobacter chlorococcum
berperan dalam  bakteri  fiksasi nitrogen yang hidup bebas
4
Azotobacter
menyuburkan tanah
5
Bacillus brevis
menghasilkan antibiotik triotrisin.
6
Bacillus Larvae
Bacillus Popilliae
Bacillus Thurungiensis
menghasilkan protein kristalin
7
Bacillus polymyxa
menghasilkan antibiotik polymixin.
8
Bacillus subtilis
menghasilkan antibiotik basitrasin.
9
Candida krussei
berperan dalam pembuatan cokelat
10
Clostridium acetobutylicum
Berperan sebagai pembuat zat kimia misalnya aseton dan butanol
11
Clostridium pasteurianum
berperan dalam  bakteri  fiksasi nitrogen yang hidup bebas
12
Clostridium sporangeus
menguraikan asam amino menjadi amonia
13
Desulfovibrio desulfuricans
menguraikan bangkai dan menguraikan sulfat di tempat becek dan menghasilkan H2S.
14
Escherichia coli
membusukkan makanan di usus besar & menghasilkan vitamin K
15
Flavobacterium
berperan dalam pembusukan sampah organik.
16
Lactobacillus bulgaricus
digunakan dlm proses pembuatan susu asam(yoghurt).
17
Lactobacillus casei
untuk pembuatan keju
18
Lactobacillus citrovorum
untuk memberi aroma pd mentega dan keju
19
Lactobacillus delbruecki
penghasil asam laktat
20
Lactobacillus sp
Terasi Ikan
21
Lactobacillus sp
Asinan buah-buahan
22
Leucanostoc masenteroides
menghasilkan dekstran
23
methanobacterium
menghasilkan energi alternatif metana berupa biogas
24
Methanobacterium omelianski
menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2
25
Methanobacterium ruminatum
menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2
26
Nitobacter
melakukan siklus nitrogen untuk bahan dasar protein.
27
Nitrosococcu
berperan dalam proses nitrifikasi menghasilkan ion nitrat yang dibutuhkan tanaman
28
Nitrosomonas
melakukan siklus nitrogen untuk bahan dasar protein
29
Pediococcus cerevisiae
berperan dlm mengolah daging menjadi sosis
30
penicilium sp
menghasilkan penisilin
31
Propionibacterium skermanisi
berperan dalam pembuatan keju.
32
Psedomonas denitrificans
menghasilkan vitamin B12
33
Pseudomonas
berperan dalam pembusukan sampah organik.
34
Rhizobium
menyuburkan tanah
35
Rhizobium leguminosarum
Berperan dalam siklus nitrogen sebagai bakteri pengikat nitrogen
36
Rhodospirillum rubrum
berperan dalam  bakteri  fiksasi nitrogen yang hidup bebas
37
S. cremonis
berperan dlm mengolah susu menjadi keju dan mentega
38
Sterptomyces
Sebagai sumber utama senyawa antibiotik
39
Streptococcus lactis
berperan dlm mengolah susu menjadi keju dan mentega
40
Streptococcus sp
berperan dalam pembuatan keju.
41
Streptococcus thermophilus
berperan dalam pembuatan Yoghurt
42
Streptomvces aureofaciens
menghasilkan antibiotik aureomisin.
43
Streptomyces
berperan dalam pembusukan sampah organik.
44
Streptomyces aureofasien
menghasilkan antibiotik aureomisin.
45
Streptomyces griceus
menghasilkan antibiotik streptomisin.
46
Streptomyces olivaceus
menghasilkan sianokobalamin vitamin B12
47
Streptomyces rimosus
penghasil antibiotik terasiklin untuk berbagai bakteri
48
Streptomyces venezuelae,
menghasilkan antibiotik chloramphenicol
49
Thiobacillus denitrificans
menguraikan nitrit dan menghasilkan N atau disebut denitrifikasi
50
Xanthomonas campestris
menghasilkan polisakarida
51
Xantomonas
berperan dalam pembusukan sampah organik.

Bakteri Menguntungkan (Archabacteria)
No
Nama Bakteri
Peranan /Fungsi
1
Methanobacterium
menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2 berupa biogas
2
-     Methanobacterium omelianski
-     Methanobacterium ruminatum
menguraikan asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4) dan CO2


Bakteri Merugikan (Eubacteria)
No.
Nama Bakteri
Kerusakan / Kerugian yang ditimbulkan
1
Achromobacter
membusukkan telur
2
Achromobacter
menyebabkan daging dan ikan membusuk.
3
penyakit yang ditimbulkan adalah Bengkak rahang pada sapi
4
Agrobacterium tumifaciens
Menyebabkan penyakit tumor Crown Gall pada tanaman dikotil.
5
penyakit yang ditimbulkan adalah Antraks
6
Bacterium papaye
menyerang tanaman pepaya
7
Brucella abortus
Brucellosis pada sapi
8
Campylobacterfetus sp
penyebab keguguran pada sapi, kambing, serta radang usus manusia
9
Chlamydia psittaci
infeksi mata
10
menghasilkan racun botulinin
11
Clostridium perfringens
penghasil racun
12
penyakit yang ditimbulkan adalah Tetanus
13
corinebacterium diphteriae
dipteri
14
Cytophaga columnaris
Penyakit pada ikan
15
Diplococcus pneumoniae
radang paru-paru
16
penyakit yang ditimbulkan adalah Penyakit bonyok pada buah-buahan.
17
Flavobacterium
membusukkan telur
18
penyakit yang ditimbulkan adalah Influensa
19
Klebsiella pneumoniae
menyebabkan penyakit pada saluran pernapasan dan paru-paru
20
Lactobacillus
membusukkan sayur-sayuran, buah-buahan, dan umbi-umbian
21
Leptospira interrogans
leptospirosis
22
penyebab pelendiran makanan
23
Micrococcus denitrificans
menyebabkan denitrifikasi
24
penyakit yang ditimbulkan adalah Lepra
25
Mycobacterium tuberculosis
penyebab penyakit TBC
26
Neisseria gonorrhoeae
penyebab penyakit meningitis
27
Neisseria meningitidis
penyebab penyakit disentri
28
Pasteurella pestis
Penyakit Pes atau smapar
29
Propionibacterium acnes
penyebab jerawat
30
Pseudomnonas solanacearum
menyerang tanaman pisang
31
Pseudomonas cattleyae
menyebabkan bercak cokelat pada tanaman anggrek
32
Pseudomonas cattleyae
rnenyerang tanaman anggrek
33
menghasilkan asam bongkrek, terdapat pada tempe bongkrek
34
Pseudomonas denitrificans
menyebabkan denitrifikasi
35
Pseudomonas pseudozoogloeae
menyebabkan penyakit karat hitam pada tanaman tembakau.
36
penyakit yang ditimbulkan adalah Penyakit layu pada famili terung-terungan
37
penyakit yang ditimbulkan adalah Tifus
38
Shigella dysenteriae
penyebab penyakit disentri
39
Staphylococcus
bisul
40
Staphylococcus
menyebabkan daging dan ikan membusuk.
41
Staphylococcus aereus
menyerang saluran pernapasan
42
penyakit yang ditimbulkan adalah Mastitis pada sapi (radang payudara)
43
Streptococcus mutans
penyakit gigi berlubang
44
Streptococcus pyogenes
menyerang sistem pernapasan
45
Treponema pallidum
penyebab penyakit sifilis
46
Treponema pertenue
Puru atau patek
47
vibrio cholera
kolera
48
vibrio fetus
aborsi alami pada domba
49
vibrio parahemolyticus
gastroenteritis
50
Xanthomonas campestris
Menyerang tanaman kubis
51
penyakit yang ditimbulkan adalah Menyerang pucuk batang padi
52
Proteus Vulgaris
Menyebabkan radang usus dan infeksisaluran urine
53
Proteus Morgani
Menyebabkan radang usus dan infeksisaluran urine