Drama merupakan salah satu dari bentuk karya sastra yang menggambarkan atau mengilustrasikan kehidupan dengan menyampaikan konflik dengan melalui dialog. Didalam sebuah drama terdapat unsur intrinsik, yakni unsur yang membangun sebuah karya sastra terdapat di dalamnya.
Jenis Drama
Dengan beerdasarkan penyajian lakon, drama tersebut dapat dibedakan menjadi delapan (8) jenis, diantaranya sebagai berikut:
Tragedi
merupakan sebuah drama yang penuh dengan kesedihan
Komedi
merupakan sebuah drama penggeli hati yang penuh dengan kelucuan.
Tragekomedi
merupakan sebuah perpaduan antara drama tragedi dan komedi.
Opera
merupakan sebuah drama yang dialognya dinyanyikan dengan diiringi musik.
Melodrama
merupakan sebuah drama yang dialognya diucapkan dengan diiringi melodi/musik.
Farce
merupakan sebuah drama yang menyerupai dagelan, tetapi tidak sepenuhnya dagelan.
Tablo
merupakan sebuah jenis drama yang mengutamakan gerak, para pemainnya tidak mengucapkan dialog, tetapi hanya melakukan gerakan-gerakan.
Sendratari
merupakan sebuah gabungan antara seni drama dan seni tari.
Berdasarkan sarana pementasannya, pembagian jenis drama tersebut dibagi diantaranya:
Drama Panggung
merupakan sebuah drama yang dimainkan oleh para aktor dipanggung.
Drama Radio
merupakan sebuah drama radio tidak bisa dilihat dan diraba, tetapi hanya bisa didengarkan oleh penikmat.
Drama Televisi
merupakan sebuah hampir sama dengan drama panggung, hanya bedanya drama televisi tak dapat diraba.
Drama Film
merupakan sebuah drama film menggunakan layar lebar dan biasanya dipertunjukkan di bioskop.
Drama Wayang
merupakan sebuah drama yang diiringi pegelaran wayang.
Drama Boneka
merupakan sebuah para tokoh drama digambarkan dengan boneka yang dimainkan oleh beberapa orang.
Jenis drama selanjutnya adalah dengan berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama. Pembagian jenis drama berdasarkan naskah drama ini, antara lain:
Drama Tradisional
merupakan sebuah tontonan drama yang tidak menggunakan naskah.
Drama Modern
merupakan sebuah tontonan drama menggunakan naskah.
Struktur Drama
Berikut merupakan 3 struktur drama:
Prolog (adegan pembukaan).
Dialog (percakapan).
Epilog (adegan akhir atau penutup).
Ciri-Ciri Drama
Ciri-ciri drama adalah seperti yang berikut:
- Harus ada konfliks
- Harus ada aksi
- Harus dilakonkan
- Tempo masa kurang daripada 3 jam
- Tiada ulangan dalam satu masa
Unsur-Unsur Drama
Unsur- unsur tersebut, diantaranya sebagai berikut:
1. Tokoh
Tokoh merupakan orang yang berperan dalam sebuah drama. Tokoh tersebut dapat dibedakan menjadi berikut.
Berdasarkan sifatnya
tokoh diklasifikasikan diantaranya sebagai berikut.
a.Tokoh protagonis, yakni tokoh utama yang mendukung cerita.
b.Tokoh antagonis, yakni tokoh penentang cerita.
c.Tokoh tritagonis, yakni tokoh pembantu, baik untuk tokoh protagonis maupun untuk tokoh antagonis.
Berdasarkan perannya diklasifikasikan menjadi tiga (3), yakni sebagai berikut:
a.Tokoh sentral, yakni tokoh-tokoh yang paling menentukan dalam sebuah drama. Tokoh sentral adalah
penyebab dari terjadinya konflik. Tokoh sentral tersebut meliputi tokoh protagonis serta juga tokoh
antagonis.
b. Tokoh utama, yakni tokoh pendukung ataupun penentang tokoh sentral bisa juga sebagai perantara dari
tokoh sentral. Dalam hal ini ialah tokoh tritagonis.
c. Tokoh pembantu, yakni tokoh-tokoh yang memegang peran sebagai pelengkap atau tambahan dalam
rangkaian cerita
2.Perwatakan/Penokohan
Perwatakan/penokohan merupakan penggambaran sifat batin seseorang tokoh yang disajikan didalam suatu cerita. Perwatakan tokoh-tokoh dalam drama itu digambarkan dengan melalui dialog, ekspresi, atau tingkah Iaku sang tokoh. Watak dari para tokoh itu digambarkan dalam tiga dimensi (watak dimensional) sebagai berikut.
- Keadaan fisik, diilustrasikan dengan melalui umurjenis kelamin, ciri-ciri tubuh, cacat jasmani, ciri khas yang menonjol, raut muka, kesukaan, tinggi/pendek, suku bangsa, kurus/ gemuk, atau suka senyum/cemberut.
- Keadaan psikis, ini melingkupi watak, kegemaran,standar moral, temperamental, ambisi, psikologis yang dialami, mental, dan keadaan emosi.
- Keadaan sosiologis, ini melingkupi jabatan, pekeijaan, kelas sosial, ras, agama, dan ideologi.
3.Setting atau Latar
Setting ataupun tempat kejadian cerita sering disebut juga sebagai latar cerita Setting melingkupi tiga dimensi, antara lain sebagai berikut:
- Setting tempat merupakan tempat terjadinya cerita didalam sebuah drama, Setting tempat tidak dapat berdiri sendiri. Setting tempat tersebut berhubungan dengan setting ruang serta waktu.
- Setting waktu merupakan waktu/zaman/periode sejarah terjadinya cerita didalam sebuah drama.
- Setting suasana merupakan suasana yang mendukung terjadinya cerita. Setting cerita tersebut dapat didukung dengan tata suara atau juga tata lampu saat pementasan drama,
4.Tema
Tema adalah gagasan pokok atau juga ide yang mendasari pembuatan dari sebuah drama. Tema yang biasa diangkat dalam drama tersebut, melingkupi: masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan, keluarga yang retak, patriotisme, perikemanusiaan,ketuhanan, dan renungan hidup
5.Amanat atau Pesan Pengarang
Amanat merupakan pesan yang disampaikan oleh pengarang kepada para pembaca atau penonton dengan melalui karyanya (termasuk drama). Amanat tersebut memiliki sifat kias subjektif dan umum, sedangkan untuk tema bersifat lugas, objektif, serta juga khusus. Amanat drama itu selalu berhubungan dengan tema drama.
6. Dialog (Percakapan)
Ciri khas naskah drama tersebut berbentuk cakapan atau dialog, Dibawah ini merupakan beberapa hal yang berkaitan dengan dialog dalam naskah drama.
- Dialog tersebut harus mencerminkan percakapan sehari-hari, karena didalama drama itu merupakan mimetik (tiruan) dari kehidupan sehari-hari.
- Ragam bahasa dalam dialog drama tersebut menggunakan bahasa lisan yang komunikatif serta juga bukan ragam bahasa tulis.
- Diksi (pilihan kata) yang digunakan didalam sebuah drama juga harus berhubungan dengan konflik serta plot.
- Dialog dalam naskah drama tersebut juga harus bersifat estetis, artinya adalah memiliki bahasa yang indah.
- Dialog juga harus dapat mewakili tokoh yang dibawakan, baik ituwatak secara psikologis, sosiologis, ataupun juga fisiologis.
7. Konflik
Konflik merupakan pertentangan atau juga masalah dalam drama. Konflik tersebut dibedakan menjadi dua, konflik eksternal dan internal.
- Konflik eksternal merupakan sebuah konflik yang terjadi antara tokoh dengan sesuatu yang berada di luar dirinya.
- Konflik internal merupakan konflik yang terjadi antara tokoh dengan dirinya sendiri.
Tahapan Drama
Dalam perkembangannya drama tersebut berarti suatu karangan prosa atau juga puisi yang disusun dalam bentuk percakapan serta dapat dipentaskan. Dalam mementaskan drama tersebut perlu waktu dan proses yang panjang. Proses tersebut ialah sebagai berikut.
- Penelitian atau Penyeleksian Naskah
- Naskah drama tersebut diseleksi apakah layak serta juga dapat dipentaskan atau tidak.
- Penafsiran atau Penghayatan Naskah
- Naskah drama itu ditafsirkan mengenai isi, latar, cerita, tokoh, watak tokoh, dan jalan ceritanya. ,
- Pemilihan Peran atau Tokoh
- Pemilihan peran tersebut disebut juga dengan casting. Dalam proses tersebut para pemain drama itu ditunjuk menjadi salah satu tokoh didalam naskah drama. Pemain yang sudah ditunjuk tersebut harus memahami watak, sifat, tingkah laku, serta juga gerakan tokoh yang akan diperankannya.
Latihan
Para pemain drama tersebut juga harus benar-benar berlatih dalam memerankan tokoh. Pemain harus dapat mengekspresikan dialog yang telah dipelajari.
Memerankan Drama
Dibawah ini merupakan beberapa hal yang perlu untuk diperhatikan dalam memerankan naskah drama,
- Tiap-tiap kata itu harus diucapkan dengan jelas.
- Bagus pada Tekanan keras lembutnya pengucapan (tekanan dinamik).
- Tekanan tinggi rendahnya suatu pengucapan suatu kata didalam kalimat (tekanan nada).
- Tekanan cepat lambatnya suatu pengucapan suatu kata didalamkalimat (tekanan tempo).
- Pengucapan pengembangan, tersebut dapat dicapai denganmelalui cara sebagai berikut, yaitu: menaikkan volume suara, menaikkan tinggi pada nada, menaikkan kecepatan pada tempo suara, serta juga mengurangi volume tinggi nada dan juga kecepatan tempo suara?
- Menunjukkan gerakan tubuh (gerak-gerik) serta juga ekspresi wajah (mimik) yang sesuai dengan karakter atau juga watak tokoh yang dimainkan atau diperankan. Melalui mimik serta juga gerak tubuh pemain yang harus dapat menunjukkan perasaan yang sedang dialami oleh tokoh yang sedang diperankan.
- Watak tokoh didalam sebuah drama terlihat didalam percakapan antartokoh. Dalam percakapan tersebut tergambar sifat serta juga tingkah laku tiap-tiap tokoh.
cr. pendidikan.co.id