Minggu, 31 Juli 2016

CERITA PENDEK [CERPEN]

PENGERTIAN, CIRI-CIRI CERPEN, STRUKTUR CERPEN, UNSUR INTRINSIK CERPEN, UNSUR EKSTRINSIK CERPEN, DAN NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM CERPEN


Pengertian Cerpen
Menurut KBBI 
cerpen atau cerita pendek adalah kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi (pada suatu ketika).

Menurut Sumardjo dan Saini
Cerpen adalah cerita fiktif atau tidak benar-benar terjadi, tetapi bisa saja terjadi kapanpun serta dimanapun yang mana ceritanya relatif pendek dan singkat.



Ciri-Ciri Cerpen

  1. Ceritanya jauh lebih pendek dibanding dengan novel.
  2. Memiliki jumlah kata kurang dari 10.000 kata atau tidak lebih dari 10 halaman.
  3. Cerita yang diceritakan biasanya bersumber dari kehidupan sehari-hari .
  4. Dalam cerpen hanya menceritakan inti sari dari cerita tersebut bukan kisah detail para tokohnya
  5. Dalam cerpen tokoh akan dihadapkan pada suatu permasalahan atau konflik yang pada akhirnya akan menemukan penyelesaian dari konflik tersebut.
  6. Pemakaian kata yang sederhana sehingga mudah dikenal pembaca.
  7. Pembaca dapat ikut merasakan langsung kisah yang diceritakan karena kesan yang ditinggalkan cerpen sangat mendalam.
  8. Mempunyai alur cerita lurus dan tunggal.
  9. Pendalam tokohnya sangat sederhana.
  10. Biasanya hanya menceritakan 1 kejadian atau peristiwa saja.


Struktur Cerpen
  • Abstrak
  • Abstrak merupakan ringkasan atau inti dari cerita pendek yang akan dikembangkan menjadi sebuah rangkaian-rangkaian peristiwa atau bisa juga sebagai gambaran awal dalam cerita. Abstrak bersifat opsional atau dalam artian bahwa setiap cerpen boleh tidak terdapat struktur abstrak tersebut.
  • Orientasi
  • Orientasi berkaitan dengan waktu, suasana, dan tempat yang berkaitan dengan jalan cerita dari cerpen tersebut.
  • Komplikasi
  • Komplikasi berisi urutan kejadian-kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Pada komplikasi, biasanya mendapatkan karakter ataupun watak dari berbagai tokoh cerita pendek tersebut, hal ini karena pada bagian komplikasi kerumitan mulai bermunculan.
  • Evaluasi
  • Evaluasi yaitu struktur konflik yang terjadi dan mengarah pada klimaks serta sudah mulai mendapatkan penyelesaiannya dari konflik yang terjadi tersebut.
  • Resolusi
  • Pada bagian resolusi, pengarang mulai mengungkapkan solusi yang dialami tokoh.
  • Koda
  • Pada bagian koda, terdapat nilai ataupun pelajaran yang dapat diambil dari cerita pendek tersebut oleh pembacanya.

    Unsur Intrinsik Cerpen
    1. Tema
      Tema adalah sebuah gagasan pokok yang mendasari dari jalan cerita sebuah cerpen. Tema biasanya dapat langsung terlihat jelas di dalam cerita atay tersurat dan tidak langsung, dimana si pembaca harus teliti dan dapat menyimpulkan sendiri atau tersirat.

      2. Alur / Plot
      Jalan dari sebuah kisah cerita merupakan karya sastra. Secara garis besar, alur merupakan urutan tahapan jalannya cerita, antara lain : perkenalan > muncul konflik atau suatu permasalahan > peningkatan konflik > puncak konflik (klimaks) > penurunan konflik > selesaian
        Adapun jenis plot bisa disederhanakan menjadi tiga jenis, yaitu:
        A. Plot keras, jika akhir cerita meledak keras di luar dugaan pembaca. Contohnya: cerpen-cerpen Anton Chekov, pengarang Rusia legendaris, cerpen-cerpen Trisnoyuwono yang terkumpul dalam Laki-laki dan Mesiu, cerpen-cerpen Subagio Sastrowardoyo dalam kumpulannya Kejantanan di Sumbing.
        B. Plot lembut, jika akhir cerita berupa bisikan, tidak mengejutkan pembaca, namun tetap disampaikan dengan mengesan sehingga seperti terus tergiang di telinga pembaca. Contoh, cerpen Seribu Kunang-kunang di Manhattan karya Umar Kayam, cerpen-cerpen Danarto dalam Godlob, dan hampir semua cerpen Guy de Maupassant, pengarang Perancis menggunakan plot berbisik.
        C. Plot lembut-meledak, atau plot meledak-lembut adalah campuran plot keras dan lembut. Contoh: cerpen Krawang-Bekasi milik Gerson Poyk, cerpen Bulan Mati karya R. Siyaranamual, dan cerpen Putu Wijaya berjudul Topeng bisa dimasukkan di sini.
        Adapun jika kita melihat sifatnya, maka ada cerpen dengan plot terbuka, plot tertutup dan cempuran keduanya. Jadi sifat plot ada kalanya:
    • Terbuka. Jika akhir cerita merangsang pembaca untuk mengembangkan jalan cerita, di samping masalah dasar persoalan.
    • Tertutup. Akhir cerita tidak merangsang pembaca untuk meneruskan jalan cerita. Contoh Godlobnya Danarto.
    • Campuran keduanya.

      3.Setting
      Setting sangat berkaitan dengan tempat atau latar, waktu, dan suasana dalam cerpen tersebut.

      4.Tokoh
      Tokoh merupakan pelaku yang terlibat dalam cerita tersebut. Setiap tokoh biasanya mempunyai karakter tersendiri. Dalam sebuah cerita terdapat tokoh:
      A. PROTAGONIS [tokoh utama]
      B. ANTAGONIS [tokoh lawan]
      C. TRITAGONIS [tokoh penengah]
      D. CAMEO [tokoh figuran]

      5.Penokohan
      Penokohan yaitu pemberian sifat pada tokoh atau pelaku dalam cerita tersebut. Sifat yang telah diberikan dapat tercermin dalam pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu hal. Metode penokohan ada 2 (dua) macam diantaranya: 

      Metode analitik 
      yaitu suatu metode penokohan dengan cara memaparkan atau menyebutkan sifat tokoh secara langsung, seperti seperti: pemberani, penakut, pemalu, keras kepala, dan sebagainya. 

      Metode dramatik 
      yaitu suatu metode penokohan dengan cara memaparkannya secara tidak langsung, yaitu dapat dengan cara : penggambaran fisik (Misalnya cara berpakaian, postur tubuh, dan sebagainya), penggambaran dengan melalui sebuah percakapan atau dialog, reaksi dari tokoh lain (dapat berupa pendapat, sikat, pandangan, dan sebagainya).
        Di sisi lain, sifat tokoh ini bisa diungkapkan dengan berbagai cara, diantaranya melalui:
        a.Tindakan, ucapan dan pikirannya
        b. Tempat tokoh tersebut berada
        c. Benda-benda di sekitar tokoh
        d. Kesan tokoh lain terhadap dirinya
        e. Deskripsi langsung secara naratif oleh pengarang


      6. Sudut Pandang
      Adalah cara pandang pengarang dalam memandang suatu peristiwa di dalam cerita. Sudut pandang ada 4, antara lain:
        A. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Utama
        Dalam sudut pandang ini, tokoh ”aku” mengisahkan tentang berbagai peristiwa yang terjadi serta tingkah laku yang dialaminya. Tokoh ”aku” akan menjadi pusat perhatian dari kisah cerpen tersebut. Dalam sudut pandang ini, tokoh "aku" digunakan sebagai tokoh utama.
        Contoh:
        Pagi ini cuaca begitu cerah hingga dapat mengubah suasana jiwaku yang penat karena setumpuk tugas yang terbengkelai menjadi teringankan. Namun, sekarang aku harus mulai bangkit dari tidurku dan bergegas untuk mandi karena pagi ini aku harus bekerja keras.
        B. Sudut Pandang Orang Pertama Pelaku Sampingan
        Tokoh ”aku” muncul tidak sebagai tokoh utama lagi, melainkan sebagai pelaku tambahan. Tokoh ”aku” hadir dalam jalan cerita hanya untuk membawakan cerita kepada pembaca, sedangkan tokoh cerita yang dikisahkan kemudian ”dibiarkan” untuk dapat mengisahkan sendiri berbagai pengalaman yang dialaminya. Tokoh dari jalan cerita yang dibiarkan berkisah sendiri itulah yang pada akhirnya akan menjadi tokoh utama, sebab ialah yang lebih banyak tampil, membawakan berbagai peristiwa, serta berhubungan dengan tokoh-tokoh yang lainnya. Dengan demikian tokoh ”aku” cuman tampil sebagai saksi saja. Saksi terhadap berlangsungnya sebuah cerita yang ditokohi oleh orang lain. Tokoh ”aku” pada umumnya hanya tampil sebagai pengantar dan penutup cerita. 
        Contoh:
        Sekarang aku tinggal di Jakarta, kota metropolitan yang memiliki beribu-ribu kendaraan. Dulu, aku sempat menolak untuk dipindahkan ke ibukota. Tapi, pada kali ini aku sudah tidak kuasa untuk menghindar dari tugas ini. Ternyata, bukan aku saja yang mengalaminya. Teman asramaku yang bernama Andi, juga mengalami hal yang sama. Kami berdua sangatlah akrab dan berjuang bersama-sama dalam menghadapi kerasnya kota Jakarta.
        C. Sudut Pandang Orang Ketiga Serbatahu
        Kisah cerita dari sudut ”dia”, namun pengarang atau narator dapat menceritakan apa saja hal-hal dan tindakan yang menyangkut tokoh ”dia” tersebut. Pengarang mengetahui segalanya. 
        Contoh:
        Sudah genap 1 bulan dia menjadi pendatang baru di perumahan ini. Tapi, dia juga belum satu kali pun terlihat keluar rumah cuman untuk sekedar beramah-tamah dengan tetangga yang lain. “Apakah si pemilik rumah itu terlalu sibuk ya?” ungkap salah seorang tetangganya. Pernah 1 kali dia kedatangan tamu yang katanya adalah saudaranya. Memang dia adalah sosok introvert, jadi walaupun saudaranya sendiri yang datang untuk berkunjung, dia tidak menyukainya.
        D. Sudut Pandang Orang Ketiga Pengamat
        Dalam sudut pandang ini berbeda dengan orang ketiga serbatahu. Pengarang hanya melukiskan apa yang dilihat, dialami, dipikir, dan dirasakan oleh tokoh tersebut, namun terbatas pada seorang tokoh saja.  
        Contoh:
        Entah apa yang telah terjadi dengannya. Pada saat datang, ia langsung marah. Memang kelihatannya ia mempunyai banyak masalah. Tapim kalau dilihat dari raut mukanya, mungkin tak hanya itu yang sedang ia rasakan. Tapi sepertinya dia juga sakit. Bibirnya tampak kering, wajahnya pucat, serta rambutnya kusut.
         
        Adapun Sudut Pandang dikelompokkan lagi menjadi 4 yaitu :
    1. Sudut pandangan orang pertama. Lazim disebut point of view orang pertama. Pengarang menggunakan sudut pandang “aku” atau “saya”. Di sini yang harus diperhatikan adalah pengarang harus netral dengan “aku” dan “saya”nya.
    2. Sudut pandang orang ketiga, biasanya pengarang menggunakan tokoh “ia”, atau “dia”. Atau bisa juga dengan menyebut nama tokohnya; “Aisha”, “Fahri”, dan “Nurul” misalnya.
    3. Sudut pandang campuran, di mana pengarang membaurkan antara pendapat pengarang dan tokoh-tokohnya. Seluruh kejadian dan aktivitas tokoh diberi komentar dan tafsiran, sehingga pembaca mendapat gambaran mengenai tokoh dan kejadian yang diceritakan. Dalam “Sekelumit Nyanyian Sunda” Nasjah Djamin sangat baik menggunakan teknik ini.
    4. Sudut pandangan yang berkuasa. Merupakan teknik yang menggunakan kekuasaan si pengarang untuk menceritakan sesuatu sebagai pencipta. Sudut pandangan yang berkuasa ini membuat cerita sangat informatif. Sudut pandanga ini lebih cocok untuk cerita-cerita bertendens. Para pujangga Balai Pustaka banyak yang menggunakan teknik ini. Jika tidak hati-hati dan piawai sudut pandangan berkuasa akan menjadikan cerpen terasa menggurui.

      1. 7.Amanat
        Amanat merupakan sebuah pesan dari seorang penulis atau pengarang cerita tersebut kepada pembaca agar pembaca dapat bertindak atau melakukan sesuatu.   
            
            
        Unsur Ekstrinsik Cerpen
        Unsur ekstrinsik cerpen merupakan sebuah unsur yang membentuk cerpen dari luar, berbeda dengan unsur intrinsik cerpen yang membentuk cerpen dari dalam. Unsur ekstrinsik cerpen tidak terlepas dari keadaan masyarakat saat dimana cerpen tersebut dibuat oleh pengarang. Unsur ini sangat memiliki banyak sekali pengaruh terhadap penyajian amanat ataupun latar belakang dari cerpen tersebut. Berikut unsur ekstrinsik cerpen. 
        1. Latar Belakang Masyarakat
        Latar belakang masyarakat yaitu suatu pengaruh dari kondisi latar belakang masyarakat terhadap terbentuknya sebuah jalan cerita. Pemahaman tersebut dapat berupa pengkajian Ideologi negara, kondisi politik, sosial masyarakat, sampai dengan kondisi ekonomi pada masyarakat itu sendiri.
        2.Latar Belakang Pengarang
        Latar belakang pengarang dapat meliputi pemahaman pengarang terhadap sejarah hidup serta sejarah hasil karangan yang telah dibuat sebelumnya.
        A.Biografi
        Biografi biasanya berisikan tentang riwayat hidup pengarang cerita tersebut yang ditulis secara keseluruhan.
        B.. Kondisi Psikologis
        Kondisi psikologis berisi tentang pemahaman kondisi mood ketika pengarang menulis kisah cerita tersebut.
        C. Aliran Sastra
        Aliran sastra seorang pengarang pastinya akan mengikuti suatu aliran sastra tertentu. Hal tersebut sangatlah berpengaruh terhadap gaya penulisan yang dipakai oleh pengarang dalam menciptakan sebuah kisah dalam cerpen tersebut.

        Nilai-Nilai Yang Terkandung Dalam Cerpen
        • Nilai agama
        Berkaitan dengan pelajaran agama yang dapat dipetik dalam teks cerpen.
        • Nilai Sosial
        Berkaitan dengan pelajaran yang dapat dipetik dari interaksi sosial antara para tokoh dan lingkungan masyarakat dalam teks cerpen.
        • Nilai moral
        Nilai ini berkaitan dengan nilai yang dianggap baik atau buruk dalam masyarakat. Dalam cerpen nilai moral bisa berupa nilai moral negatif (buruk) atau nilai moral positif (baik).
        • Nilai budaya
        Nilai yang berkaitan erat dengan kebudayaan , kebiasaan, serta tradisi adat istiadat.

        Sumber:
      • KBBI
      • akbarfauziblogspot
      • materibelajarblogspot
      • gopengertianblogspot

    Selasa, 26 Juli 2016

    PENGERTIAN NARRATIVE TEXT

    narrative text


    Pengertian Narrative Text

    Narrative Text itu seperti apa? Disebutkan bahwa A narrative text is an imaginative story to entertain people (teks narasi adalah cerita imaginatif yang bertujuan menghibur orang). 


    Jika melihat pada kamus bahasa Inggris, secara harfiah narrative bermakna (1) a spoken or written account of connected events; a story. (2) the narrated part of a literary work, as distinct from dialogue. (3) the practice or art of narration. 

    (Narrative bermakna : 1. sebuah cerita baik terucap atau tertulis tentang peristiwa-peristiwa yang berhubungan. 2. bagian yang diceritakan dalam sebuah karya sastra, berbeda dengan dialog. 3. Praktik atau seni bercerita)

    Jika disimpulkan, maka sebuah narrative text adalah teks yang berisi sebuah cerita baik tertulis ataupun tidak tertulis dan terdapat rangkaian peristiwa yang saling terhubung.

    Generic Structure dari Narrative Text

    Bagi sobat yang masih duduk di bangku sekolah tingkat menengah, penjelasan mengenai narrative texts tak usah sulit-sulit ya.. Intinya, narrative text ini mempunyai struktur / susunan seperti di bawah ini: 


    Orientation : It is about the opening paragraph where the characters of the story are introduced.(berisi pengenalan tokoh, tempat dan waktu terjadinya cerita (siapa atau apa, kapan dan dimana) 

    Complication : Where the problems in the story developed. (Permasalahan muncul / mulai terjadi dan berkembang)

    Resolution : Where the problems in the story is solved. Masalah selesai, --- secara baik "happy ending" ataupun buruk "bad ending".

    Kadangkala susunan (generic structure) narrative text bisa berisi: OrientationComplicationEvaluationResolution dan Reorientation. Meski “Evaluation” dan “Reorientation” merupakan optional; bisa ditambahkan dan bisa tidak. Evaluation berisi penilaian/evaluasi terhadap jalannya cerita atau konflik. Sedangkan Reorientation berisi penyimpulan isi akhir cerita.

    Pada beberapa referensi tentang Narrative Text, terdapat tambahan generic structure pada Narrative Text, yaitu penambahan Coda setelah Resoultion. Jadi susunan Narrative text adalah Orientiation, Complication, Resolution dan Coda.
    Coda adalah bagian terakhir dari structure Narrative Text yang berisi perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita tersebut.

    Jika sudah mahir membuat cerita narrative, susunannya bisa diubah-ubah kok, yang terpenting bagian-bagian di atas masih tetap ada dalam tulisan narrative sobat. 

    Ciri-Ciri Narrative Text
    • Mengunakan Action Verb dalam bentuk Past Tense. Misalnya : Climbed, Turned, Brought, dsb.
    • Menggunakan Nouns tertentu sebagai kata ganti orang, hewan dan benda tertentu dalam cerita. Misalnya : the king, the queen, dsb.
    • Menggunakan Adjectives yang membentuk noun phrase. Misalnya : long black hair, two red apples, dsb.
    • Menggunakan Time Connectives dan Conjunctions untuk mengurutkan kejadian-kejadian. Misalnya : then, before, after, soon, dsb.
    • Menggunakan Adverbs dan Adverbial Phrase untuk menunjukkan lokasi kejadian atau peristiwa. Misalnya : here, in the mountain, happily ever after, dsb. 

    Untuk lebih jelasnya, lihat contohnya di bawah ini :

    Contoh Narrative Text Lengkap

    Di bawah ini contoh - contoh narrative text, seperti :
    1. Kumpulan Narrative Text Cerita Rakyat Indonesia dalam Bahasa Inggris berisi kumpulan kisah / cerita rakyat bahasa Inggris yang melegenda di bumi nusantara Indonesia.
    2. Kumpulan Narrative Text Dongeng Legenda Bahasa Inggris berisi kumpulan dongeng-dongeng terkenal baik di dunia ataupun di Indonesia.
    3. Kumpulan Narrative Text Cerita Binatang / Fabel Bahasa Inggris berisi kumpulan cerita tentang hewan atau disebut juga "fable" terpopuler.
    4. Kumpulan Narrative Text Cerita Nabi berbahasa Inggris Pendek berisi cerita naratif islami tentang Nabi dan Rasul dalam bahasa Inggris.
    CONTOH NARRATIVE TEXT TINGKAT SD/ SMP/SMA

    Sam, The Kind Of Lion
    Once upon a time, there lived a lion in the jungle. His name was Sam. Everybody in the jungle knew him very well. and they didn’t want to make a friend with him. Because they were afraid of him. Because his face was so scary and vicious.
    One day, in a shiny morning, when Sam was sunbathing at the side of the river, he saw a small antelope in danger. A giant snake came sneaking behind it. The giant snake was going to eat it. Suddenly Sam jumped over the snake as soon as possible before the snake caught the small antelope and scared the snake away.
    Later, the small antelope felt relieved that Sam saved his life from the giant snake. After that, he told the whole jungle that Sam was a kind lion. Sam just saved his life. So, there was no need to be afraid of him. After that accident, Sam had a lot of friends.

    Artinya:
    Pada suatu hari, hiduplah seekor singa di hutan. Namanya Sam. Semua binatang di hutan mengenalnya dengan sangat baik dan mereka tidak mau berteman dengannya. Karena mereka takut kepadanya. Wajahnya begitu menakutkan dan ganas.
    Suatu hari, di pagi yang cerah, ketika Sam sedang berjemur di pinggir sungai, Sam melihat seekor kijang kecil dalam bahaya. Seekor ular raksasa menyelinap di belakangnya. Ular raksasa itu akan memakan kijang kecil tersebut. Tiba-tiba Sam menerkam ular tersebut sebelum ia menangkap kijang kecil. Sang ular ketakutan dan pergi meninggalkan mereka.
    Kemudian, si kijang jecil tersebut merasa lega mengetahui Sam telah menyelamatkan hidupnya dari ular raksasa. Setalah kejadian tersebut. Si kijang kecil memberitahukan kepada semua warga hutan bahwa Sam adalah seekor singa yang baik. Sam telah menyelamatkan nyawanya. Jadi, tidak perlu takut kepadanya. Sejak kejadian itu, Sam mempunyai banyak teman di hutan.

    Penjelasan Narrative Text (untuk tingkat Mahir)

    Untuk mengetahui definisi dan penjelasan tentang narration (narrative text) sobat mahasiswa dan mahasiswi bisa membaca buku buku tentang writing di perpustakaan terdekat dan terlengkap, dan disini saya hanya akan mengutipkan pendapat Thomas S. Kane (2000: 363-364) di bawah ini:

    A narrative is a meaningful sequence of events told in words. It is sequential in that the events are ordered, not merely random. Sequence always involves an arrangement in time (and usually other arrangements as well). A straightforward movement from the first event to the last constitutes the simplest chronology. However, chronology is sometimes complicated by presenting the events in another order: for example, a story may open with the final episode and then flash back to all that preceded it.
    A narrative has meaning in that it conveys an evaluation of some kind.  The writer reacts to the story he or she tells, and states or implies that reaction. This is the "meaning," sometimes called the "theme," of a story. Meaning must always be rendered. The writer has to do more than tell us the truth he sees in the story; he must manifest that truth in the characters and the action.
    Characters and action are the essential elements of any story. Also important, but not as essential, is the setting, the place where the action occurs. Characters are usually people—sometimes actual people, as in history books or newspaper stories, sometimes imaginary ones, as in novels. Occasionally characters are animals (as in an Aesop fable), and sometimes a dominant feature of the environment functions almost like a character (the sea, an old house).
    The action is what the characters say and do and anything that happens to them, even if it arises from a nonhuman source—a storm, for instance, or a fire. Action is often presented in the form of a plot. Action is, so to speak, the raw material; plot, the finished product, the fitting together of the bits and pieces of action into a coherent pattern.  Usually, though not invariably, plot takes the form of a cause-and effect chain: event A produces event B; B leads to C; C to D; and so on until the final episode, X. In a well-constructed plot of this kind we can work back from X to A and see the connections that made the end of the story likely and perhaps inevitable.
    Stories can be very long and complicated, with many characters, elaborate plots, and subtle interpenetration of character, action, and setting. In writing that is primarily expository, however, narratives are shorter and simpler. Most often they are factual rather than imaginary, as when an historian describes an event. And often in exposition an illustration may involve a simple narrative. Being able to  tell a story, then, while not the primary concern of the expository writer, is a skill which he or she will now and again be called upon to use.


    Penjelasan dalam blockquote di atas hanya khusus mahasiswa yang sudah mahir dalam membaca dan memahami isi text berbahasa Inggris sehingga sangat tidak dianjurkan bagi anda yang masih duduk di bangku SMP atau SMA.


    Namun jika anda sudah sangat mahir meskipun baru duduk di tingkat menengah, silahkan saja membacanya dan semoga mengerti maksud isi materi teks narrative di atas.

    CONTOH NARRATIVE TEXT TINGKAT MAHIR

    Let’ Me Love You
    Once upon a time, there was once a guy who was very much in love with this girl. This romantic guy folded 1,000 pieces of paper cranes as a gift to his girl. Although, at that time he was just a small executive in his company, his future doesn’t seem too bright, they were very happy together. Until one day, his girl told him she was going to Paris and will never come back. She also told him that she cannot visualize any future for the both of them, so let’s go their own ways there and then… heartbroken, the guy agreed.
    When he regained his confidence, he worked hard day and night, just to make something out of himself. Finally with all these hard work and with the help of friends, this guy had set up his own company…
    “You never fail until you stop trying.” he always told himself. “I must make it in life!” One rainy day, while this guy was driving, he saw an elderly couple sharing an umbrella in the rain walking to some destination. Even with the umbrella, they were still drenched. It didn’t take him long to realize those were his ex-girlfriend’s parents. With a heart in getting back at them, he drove slowly beside the couple, wanting them to spot him in his luxury saloon. He wanted them to know that he wasn’t the same anymore, he had his own company, car, condo, etc. He had made it in life!
    Before the guy can realize, the couple was walking towards a cemetery, and he got out of his car and followed them…and he saw his ex-girlfriend, a photograph of her smiling sweetly as ever at him from her tombstone… and he saw his precious paper cranes in a bottle placed beside her tomb. Her parents saw him.He walked over and asked them why this had happened. They explained that she did not leave for France at all. She was stricken ill with cancer. In her heart, she had believed that he will make it someday, but she did not want her illness to be his obstacle … therefore she had chosen to leave him.

    She had wanted her parents to put his paper cranes beside her, because, if the day comes when fate brings him to her again he can take some of those back with him. The guy just wept.

    Referensi :

    Kane, Thomas. S. 2000.The Oxford Essential Guide to Writing. New York: Barkley Books.
    Sumber ENGLISHINDO.COM Referensi Belajar Bahasa Inggris